Saturday, December 7, 2013

Seminar Intrinsik value by Teguh Hidayat

Sebelumnya pada tahun 2011, saya pertama kali belajar instrumen investasi berdasarkan ajakan dari teman saya michael. Instrumen investasi yang pertama kali saya belajar adalah reksa dana. Selama 2 tahun mempelajari kinerja reksa dana, saya mulai mengenal tentang instrumen investasi lainnya yaitu saham.
Namun karena selama ini selalu mendengar opini negatif tentang instrumen investasi ini saya mengurungkan niat saya untuk mempelajari instrumen saham ini. Namun pada suatu hari, ketika saya mencoba membandingkan pertumbuhan reksa dana dalam suatu website. Saya menemukan bahwa return investasi saham jauh lebih besar dibandingkan dengan reksa dana.

Setelah itu saya mulai tertarik dengan instrumen investasi ini namun saya masih berhati-hati untuk masuk ke instrumen. Dan saya berpikir tidak ada salahnya mempelajari instrumen ini walaupun nantinya tidak jadi masuk. Pada tahun 2013, ada salah seorang teman kantor saya yang mengajak saya untuk bergabung di instrumen investasi ini. Dan akhirnya saya pun mencoba pertama kalinya untuk berinvestasi di instrumen ini.
Awalnya saya belajar dari teman saya yang merupakan seorang investor dengan tipe tehnikal. Tipe investor ini menggunakan pendekatan chart, history dan belajar tentang grafik pergerakan harga saham. Dan ini sangat membingungkan saya sebagai seorang awam. Alhasil bukannya menghasilkan return namun saya malah rugi dikarenakan saya tidak mengerti tentang pendekatan ini. Namun hal ini tidak menyurutkan saya untuk berhenti dari instrumen investasi ini. Saya pun berpikir saya harus bisa memahami tentang instrument investasi ini dan saya memutuskan untuk membeli buku tentang instrumen investasi ini. Kemudian saya pun membeli berbagai macam buku di gramedia yang membahas tentang saham.

Namun semakin saya membaca, saya semakin bingung dikarenakan kebanyakan dari buku saham yang beredar mengajarkan tentang analisis tehnikal dan banyak sekali istilah-istilah unik yang buat saya sulit mengerti. Saya pun banyak membuat keputusan yang salah dalam memilih saham. Namun suatu hari saya menemukan suatu buku bergambar animasi yang membahas tentang saham. buku tersebut berjudul tentang "How to be smiling investor". Saya pun tertarik membeli buku tersebut. Setelah membaca buku tersebut, saya menjadi lebih mengerti tentang saham. Dan dalam mempelajari saham ternyata ada metode lain yaitu metode fundamental. Apa yang berbeda dari dua pendekatan ini? Pada analisis fundamental, kita akan belajar tentang laporan keuangan perusahaan, latar belakang perusahaan, pertumbuhan perusahaan dsbnya. sedangkan pada analisa teknikal, kita hanya belajar pergerakan harga saham dan historicalnya.
kalau diumpamakan ibaratnya kita sedang membeli sapi.  Pada analisa fundamental, kita akan melihat bagaimana bentuk kandangnya, apa saja makanan si sapi, kemudian apa jenis sapi tersebut dsbnya. Sedangkan dengan analisa teknikal, ibaratnya kita hanya melihat pergerakan buntut sapinya. :)
Nah akhirnya saya pun memilih menggunakan analisa fundamental untuk instrumen investasi ini.

Awalnya saya tau dari kakak saya tentang website yang mengajari dengan pendekatan fundamental yaitu http://bolasalju.com/ dan http://parahita.wordpress.com/. Dari sini saya pun belajar cara memilih saham. disini linknya
Dan saya pun semakin tertarik mempelajari tentang analisa fundamental ini. Kemudian saya mencoba browsing di internet tentang instrumen saham ini, dan saya pun menemukan suatu blog yang mengajarkan tentang analisa fundamental yang lebih lanjut yaitu website milik pak teguh hidayat ini.
Dari website bola salju, parahita dan pak teguh hidayat ini, saya belajar semakin banyak. Namun saya sangat menyukai penjelasan dari website pak teguh karena simpel dan sederhana. Dan pada saat minggu lalu, saya membaca dalam websitenya, pak teguh akan mengadakan seminar tentang nilai intrinsik ini. Dan saya pun memutuskan untuk mengikuti seminar ini.

Dan pada hari ini saya mengikuti seminar ini. Dan jujur saya banyak sekali mendapatkan ilmu tentang analisa fundamental dan cara menghitung nilai instrinsik (nilai wajar) suatu saham. Dimulai dari cara menentukan saham pilihan, kemudian belajar proses bisnisnya, dan cara menghitung kewajaran nilai saham suatu perusahaan. apakah perusahaan itu harganya sudah mahal atau masih murah.
Berdasarkan pandangan Warren Buffet ( seorang investor saham yang merupakan salah seorang terkaya di dunia) dalam memilih saham ada beberapa kriteria:
1. Memiliki Large purchase (liquid)
2. Memiliki kemampuan mencetak laba yang stabil dan konsisten
3. Return Of Equity besar, utang kecil
4. Memiliki manajemen yang kompeten
5. Memiliki bisnis yang sederhana
6. Harga yang wajar, Undervalue

Untuk reader yang tertarik untuk belajar saham. Di bawah ini adalah link untuk memilih saham yang layak
link
Dan jujur, saya banyak belajar dari seminar pak teguh hidayaat ini. Dan beliau banyak memberikan sharing pengalamannya dalam dunia saham, dan tips-tipsnya untuk menghadapi perekonomian yang tidak stabil ini dalam pasar saham ini. Pokoknya saya tidak menyesal mengikuti seminar ini dan saya merekomendasikan reader apabila tertarik belajar saham. Anda dapat belajar melalui website beliau dan mengikuti seminar yang diadakannya. :)





0 comments:

Post a Comment